Tenangsaja, coba melirik bisnis sarang burung walet. Peluang usaha tersebut sangat menggiurkan karena memberikan keuntungan berlipat.Burung walet atau disebut juga burung layang-layang adalah jenis burung yang memiliki sayap cukup lebar dibanding ukuran tubuhnya.
Berikutbeberapa resiko dalam usaha sarang burung walet : Gedung kosong - akibat kesalahan desain. Rawan maling - karena harganya yang menggiurkan. Gagal di tengah jalan - sebab salah menerapkan pola panen. Kerusakan alat walet - bisa karena alam atau dasar umurnya sudah sampai.
Gorontalo Plt. Kepala Balai Karantina Pertanian Gorontalo Donni Muksydayan menyebut Provinsi Gorontalo memiliki potensi bisnis sarang burung walet (SBW). "Di Gorontalo ada kurang lebih 675 rumah walet yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten," ujarnya di Gorontalo, dikutip dari Antara, Selasa, 13 Oktober 2020. Ia menjelaskan jika rumah walet di Gorontalo antara lain berada di Kabupaten
cash. Resiko bisnis sarang burung walet harus benar-benar diperhatikan jika tidak ingin mendapatkan kerugian besar. Resiko yang ada pun datang dari berbagai faktor. Bisa dari lingkungan, orang sekitar, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui resikonya, maka pengusaha bisa lebih hati-hati dalam menjalankan usahanya. Jika ingin tahu apa saja resiko yang kemungkinan terjadi, maka bisa baca artikel ini. Resiko Bisnis Sarang Burung Walet1. Walet Tidak Datang2. Resiko Diserang Predator3. Resiko Dicuri Orang4. Resiko Walet Tidak Betah5. Resiko Harga Jual yang Terjun Bebas6. Perangkat Elektronik Cepat Rusak7. Resiko Produk Rusak8. Persaingan Usaha Yang Tinggi9. Resiko Penolakan Warga Sekitar10. Ditipu, Salah Satu Resiko Bisnis Sarang Burung Walet11. Gangguan Hama12. Sulitnya Mengekspor resiko bisnis sarang burung walet Sarang burung walet sangat banyak manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan mengobati berbagai penyakit. Maka dari itu, tidak heran jika banyak orang yang mencarinya. Pengusaha sarang burung walet pun semakin meningkat. Mengingat nilai jual sarang burung ini mempunyai harga yang cukup tinggi. Jadi, bisa berkesempatan mendapatkan untung yang banyak. Namun, untuk yang banyak juga terdapat resiko semakin besar pula. Jadi, jika ingin melalui bisnis seperti ini, sebaiknya ketahui dan perhatikan dulu apa saja yang akan menjadi resikonya. Dengan begitu, akan lebih siap dalam mengelola bisnis tersebut dan tidak berhenti di tengah jalan. Di bawah ini sudah tersedia beberapa resiko bisnis sarang burung walet beserta penjelasannya. 1. Walet Tidak Datang Jenis resiko yang paling umum dari bisnis sarang burung walet adalah burung walet tersebut tidak datang. Terkadang pengusaha juga menggunakan teknik memanggil walet ke tempat yang sudah disediakan dengan alat tertentu. Namun, jika alat tersebut kurang memadai dan tidak tepat, maka bisa mengakibatkan burung walet tidak betah. Akhirnya, tidak mau bersarang atau menetap di tempat tersebut. Seseorang pun tidak akan mendapatkan sarangnya untuk bisa dijual. 2. Resiko Diserang Predator Jika melakukan usaha walet sederhana tanpa melengkapi dengan kandangnya, maka resiko adanya predator semakin besar. Dalam artian, usaha tersebut pengusaha lakukan dengan menangkarnya di alam bebas. Meskipun burung walet tidak termasuk hewan pemangsa, tetapi predatornya cukup banyak. Diantaranya adalah burung hantu, tikus, dan kelelawar. Burung hantu biasanya akan memangsa burung walet yang keluar masuk rumah dan menunggunya di jendela. Sedangkan, untuk tikus lebih suka memangsa burung walet yang belum bisa terbang. Dengan banyaknya predator tersebut, maka tidak heran jika populasi walet semakin menipis. 3. Resiko Dicuri Orang Harga sarang burung walet memang sangat mahal, bahkan bisa sampai puluhan juta rupiah per kilonya. Jadi, meskipun sudah melengkapi dengan kandang, tetap ada resikonya, yaitu pencurian. Apalagi memang susah mendapatkan burung walet di alam liar. Jadi, tindak pencurian untuk mendapatkan hasil instan semakin besar. Maka dari itu, harus memberikan penjagaan yang ketat supaya tidak ada pencuri mendekat. 4. Resiko Walet Tidak Betah Resiko bisnis sarang burung walet yang selanjutnya adalah hewan tersebut tidak betah di tempat yang sudah pengusaha sediakan. Jika demikian, maka bisa mengakibatkan burung walet pergi dari kandangnya. Penyebab hewan itu tidak betah biasanya karena peletakan tweeter yang tidak tepat. Bisa juga karena terlalu banyak meletakkan tweeter. Tweeter sendiri adalah sebuah alat bantu yang berperan penting dalam bisnis ini. Hal itu karena alat tersebut berfungsi sebagai pemanggil walet supaya mau datang dan menginap di tempat yang tersedia. Dengan alat tersebut, maka walet akan mengira suara elektronik yang dipancarkan adalah teman koloninya. Penyebab lain walet tidak betah adalah terdapat bau atau aroma yang tidak disukainya. Bau yang walet tidak sukai biasanya berupa aroma cabe goreng, terasi, asap pembakaran, dan bangunan baru. Untuk aroma cabe goreng dan terasi karena memang baunya sangat menyengat dan tajam. Maka dari itu, burung walet menghindarinya, sebab merasa terganggu. Begitu pula dengan aroma asap pembakaran, terutama jika asapnya sangat banyak. Sedangkan, untuk aroma gedung baru biasanya tergantung dari adaptasi si walet. Jika mudah beradaptasi, maka hal itu tidak akan membuatnya tidak betah. Namun, jika tidak bisa beradaptasi dengan bau bangunan baru, seperti aroma semennya, maka walet akan pergi. Jika ingin mengatasi resiko bisnis sarang burung walet tersebut, maka bisa membeli parfum menarik walet. Semprotkan pada sekitar kandangnya, supaya walet tidak mencium aroma-aroma menyengat. 5. Resiko Harga Jual yang Terjun Bebas Meskipun sarang walet sebenarnya cukup tinggi nilai jualnya, tetapi persaingan harga di pasaran juga bisa berpengaruh. Apalagi tidak adanya otoritas resmi yang mengaturnya. Jadi, hanya mengikuti harga yang ada di pasaran. Pada pengusaha sarang walet lokal, sering mengalami kendala saat memasuki persaingan pasar. Hal itu karena sebagian pengusaha lebih banyak memilih mengimpor sarang walet yang siap konsumsi. Harga dari impor tersebut pun relatif lebih murah. Jika demikian, maka pengusaha yang memanen sendiri sarang waletnya terpaksa harus ikut menurunkan harganya. Jika tidak, maka produk yang mereka jual tidak akan laku di pasaran. 6. Perangkat Elektronik Cepat Rusak Modal usaha sarang burung walet pada awalnya memang cukup mahal. Hal itu karena pengusaha perlu menyiapkan tempat dan alat elektronik yang diperlukan. Alat tersebut berupa speaker, kabel, ampli, humidifier, pompa air, dan lainnya. Belum lagi jika kurang paham mengenai perawatan peralatan-peralatan tersebut. Tentu akan menambah banyak beban biaya karena perangkat elektronik dan lainnya yang cepat rusak. 7. Resiko Produk Rusak Resiko bisnis sarang burung walet ini sering pengusaha alami. Terutama ketika sudah dalam masa penyimpanan. Hal itu karena jika sarang burung walet, tidak tersimpan dengan benar, maka bisa menurunkan kualitasnya. Jika demikian, tentu nilai jualnya tidak akan bisa mencapai harga normal sehingga membuat pengusaha rugi. Terkadang, produk rusak atau menurun kualitasnya akan sulit untuk dijual. 8. Persaingan Usaha Yang Tinggi Meskipun sarang burung walet ini termasuk peluang usaha menguntungkan. Namun banyak resikonya, salah satunya adalah, terutama persaingan usaha yang tinggi. Sebuah bisnis memang tidak akan lepas dari yang namanya persaingan. Baik itu antar satu wilayah atau dengan lainnya. Jadi, jika tidak pintar-pintar menerapkan strategi untuk persaingan bisnis, maka pengusaha bisa rugi. Hal itu karena tidak banyak konsumen yang mau datang. Terutama jika persaingan bisnis tersebut berada bersebelahan. Maka dari itu, harus bisa meningkatkan kualitas dan memperhatikan harga jualnya. 9. Resiko Penolakan Warga Sekitar Jika ingin menarik walet datang, maka harus menggunakan alat bernama tweeter. Alat tersebut mengeluarkan bunyi yang cukup lantang sehingga bisa membuat orang di sekitarnya terganggu. Jadi, jika tempat penangkaran sarang walet berada di tengah-tengah perumahan warga, maka resiko penolakan semakin besar. Apalagi tidak hanya menimbulkan suara berisik, tetapi juga bisa mengakibatkan adanya polusi udara. 10. Ditipu, Salah Satu Resiko Bisnis Sarang Burung Walet Resiko berikutnya adalah bisa terkena tipu oleh oknum-oknum yang hanya ingin keuntungan. Biasanya menawarkan perlengkapan kandang walet dan pembangunannya. Akan tetapi, yang dibuat hanya asal-asalan dan hanya ingin uangnya karena biaya pembuatan kandang memang cukup mahal. Maka dari itu, harus jeli dan teliti dalam memilih jasa pembangunan kandang. 11. Gangguan Hama Hama yang paling sering mengganggu sarang burung walet adalah jamur dan tikus. Jadi, hindari atau basmi kedua hama tersebut jika ingin kualitas sarang tetap terjaga. Maka dari itu, tingkat kelembaban dan kebersihan sangat penting untuk pengusaha perhatikan. 12. Sulitnya Mengekspor Jika pengusaha tidak mempunyai relasi internasional yang cukup mumpuni, maka akan sulit untuk mengekspor barang. Hal itu karena sulitnya mendapatkan konsumen yang siap menerima ekspor. Selain itu, resiko bisnis sarang burung walet ini juga dipengaruhi prosedur ekspor cukup rumit. Jadi, pengusaha membutuhkan bantuan orang yang andal. Belum lagi peraturan untuk produk sarang walet lumayan ketat. Itulah beberapa resiko bisnis sarang burung walet yang perlu diperhatikan sebelum memulai usaha. Dengan begitu, bisa menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapinya. Cukup sekian informasi kali ini, semoga bisa bermanfaat dan salam sukses dari Post Views 123
Terdapat 11 Resiko Bisnis Sarang Burung Walet Yang Perlu Anda KetahuiResiko sarang burung walet, yaitu dengan harga jual yang sangat tinggi. Namun, sarang burung walet seringkali dikaitkan dengan bisnis superfood untuk kalangan Sultan di Asia Tenggara dan Asia iming-iming yang sangat memikat membuat sejumlah orang ingin mencoba usaha ini. Banyak sekali para pengusaha yang memiliki ilmu dan dana minim berusaha untuk mencoba peruntungannya di dunia bisnis yang dikatakan oleh banyak orang, khususnya Kalimantan dan Sumatera yang akhirnya merugi ketika mencoba bisnis burung walet. Biasanya mereka hanya mampu bertahan selama satu tahun Sajakah Resiko Bisnis Sarang Burung Walet?Berbagai jenis resiko bisnis sarang burung walet untuk pebisnis. Dengan adanya ilustrasi ini maka Anda dapat menjadikan sebuah rujukan ketika ingin memulai bisnis ini. Apa sajakah rujukan tersebut? Berikut adalah poin-poin Adanya PredatorAkan mengalami kesulitan ketika menangkar walet di alam bebas. Sebab akan sulit untuk menghindari adanya predator. Mengingat bahwa burung walet tidak termasuk hewan pemangsa. Terdapat berbagai jenis hewan yang dikenal sangat suka memangsa burung sajakah itu? Yaitu kelelawar tikus dan burung hantu. Sedangkan untuk burung hantu biasanya akan memangsa burung walet yang sedang keluar dari rumah. Biasanya sang pemangsa tersebut menunggunya di dekat jendela. Untuk tikus sangat gemar memangsa burung walet kecil yang belum dapat Tidak Lepas dari PencurianDengan adanya burung walet, maka tidak lepas dengan adanya pencuri. Dimana para pencuri yang mengincar sarang burung walet. Apalagi jika sarang burung walet tersebut sudah banyak dan sukses. Pastinya akan semakin diincar oleh pencuri. Sebagai contoh jika pekerja tidak dapat menjaga burung walet. Maka dapat dipastikan akan dicuri oleh Burung Walet Tidak MenghampiriSalah satu faktor risiko bisnis sarang burung walet berikutnya yaitu ketika sudah berusaha memanggil burung walet. Namun, burung tersebut tidak datang. Hal ini disebabkan karena pemilihan suara yang tidak sesuai sehingga burung tersebut tidak bersedia Burung Walet Tidak NyamanSelanjutnya adalah risiko yang sangat sering terjadi, yaitu burung walet merasa tidak nyaman. Hal ini sering kali dijumpai ketika burung walet sudah datang menuju sarang atau menginap. Namun, tiba-tiba tidak mau datang, hal ini disebabkan karena dalam penempatan tweeter tidak sesuai atau kurang nyaman. Resiko lain penyebab burung walet tidak datang, karena disebabkan adanya bau yang tidak disenangi oleh burung Anak Burung Walet PindahResiko bisnis burung walet selanjutnya adalah rumah yang kurang nyaman. Bisa juga rumah atau sarang tidak lembab. Biasanya hal itu terjadi karena kelembaban yang ada di rumah walet mengalami naik turun. Kemudian yang selanjutnya adalah adanya suara tarik atau suara panggil mengalami perubahan. Imbasnya burung walet menjadi bingung dan akhirnya burung tersebut tidak mau datang. Selain itu terdapat pula hama yang ada di rumah walet. Di mana makanan dari burung walet tersebut ikut dimakan oleh hama sehingga burung walet merasa makanan tidak Amplifier Mengalami RusakPengetahuan yang sangat minim tentang merawat speaker ampli, kabel, pompa air dan humidifier. Dapat menyebabkan adanya pembengkakan tarif pengoperasian tidak sesuai anggaran. Lalu rumah walet yang lembab demi mengundang burung walet betah. Kerap menjadi berbanding terbalik, hal itu berkaitan dengan adanya kebutuhan. Seperti perangkat elektronik yang tidak tahan Naik Turunnya Harga JualPermintaan pasar akan mempengaruhi harga jual dari burung walet. Sebab tidak ada yang mengatur secara resmi mengenai harga komoditas ini. Sebagai contoh tentang harga burung walet yang akan meninggi ketika menjelang Tahun Baru Barang Mengalami KerusakanPenyimpanan yang kurang memadai dapat menyebabkan sarang burung walet menjadi rusak sehingga kualitasnya akan menurun dengan demikian harga dari sarang burung walet menjadi susah untuk dijual dengan harga yang Adanya Rival UsahaSebuah persaingan memang sangat sulit untuk dihindarkan. Apalagi sudah diketahui bahwa risiko bisnis sarang burung walet sangatlah banyak. Nah, salah satunya adalah rival dalam persaingan bisnis. Selain itu, lokasi bisnis Anda berdekatan dengan sarang burung walet lama. Aktivitas ini yang mengakibatkan susah untuk melejit dengan Adanya Penolakan WargaTweeter sangat mengganggu, sebab bersuara lantang di sepanjang hari. Inilah yang membuat para warga sangat terganggu. Sebagai contoh mengenai kasus, seperti di Kalimantan. Di mana banyak warga yang menolak usaha ini karena menimbulkan suara yang sangat PenipuanBerbagai kasus mengenai bisnis sarang burung walet. Seringkali terjadi banyak kasus tersebut mengenai penipuan. Di mana sang pemilik ditipu oknum yang mengatakan bahwa telah ahli dalam mendatangkan burung walet. Hal ini dikarenakan oknum tersebut ingin mengincar uang si pemilik burung walet memang sangat menguntungkan. Namun, tak jarang sebagian besar orang banyak mengalami kegagalan. Anda juga bisa mendapatkan informasi menarik lainnya pada sejumlah artikel berikut jugaApalagi terdapat resiko bisnis sarang burung walet. Salah satunya, yaitu tentang bagaimana cara untuk mendatangkan burung walet menuju kandang yang sudah dibuat. Hal ini membuat bisnis tersebut sangat Farah Related Posts
Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis Senin, 18 Januari 2021 0500 WIB Ilustrasi sarang burung walet Sumber JAKARTA, - Di tengah ancaman pandemi Covid-19 ini banyak bisnis yang lesu dan terpuruk di Indonesia. Tapi tidak untuk bisnis ekspor sarang burung walet. Baca Juga Punya Nilai Ekspor Tinggi, Ini Deretan Manfaat Sarang Burung Walet. Cek Apa Saja? Menurut Menteri Pertanian Mentan Syahrul Yasin Limpo, di tengah wabah atau pandemi virus corona ini justru bagi Indonesia mengalami peningkatan ekspor sarang burung walet yang terbilang tinggi. "Ini adalah anugerah dari Tuhan untuk kita, tanpa perawatan khusus walet memberikan sumbangan devisa negara dan pendapatan bagi petani," ujar Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu 17/1/2021, seperti dilansir Coba kita tengok data IQFAST Badan Karantina Pertanian Barantan, selama masa pagebluk Covid-19, jumlah ekspor sarang burung walet mencapai ton dengan nilai Rp 28,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat 2,13 persen dari pencapaian di tahun 2019 yang hanya sebanyak ton atau senilai Rp 28,3 triliun. Saat ini, sarang burung walet yang diperdagangkan merupakan komoditas binaan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan PKH, Kementan untuk produktivitasnya. Sedangkan untuk pendampingan eksportasi mulai dari harmonisasi aturan dan persyaratan teknis sanitasi negara tujuan dan bimbingan teknis sanitari dan keamanan pangan, food safety-nya dilakukan oleh Barantan. Syahrul mengatakan, melalui Barantan, pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap 23 eksportir sarang burung walet RI, sehingga berhasil teregistrasi oleh otoritas karantina pertanian Cina, GACC General Administration of Customs of the People's Republic of China. Sebab, lanjut Syahrul, sebanyak 262 ton atau 23 persen dari total ekspor SBW RI dibeli oleh Cina. Sebagai pengekspor SBW terbesar di dunia, para pelaku usaha RI banyak menyasar pasar Cina karena harga jual yang lebih tinggi dibandingkan negara tujuan lain, yakni antara Rp 25 juta hingga Rp 40 juta per kilo. Baca Juga Punya Nilai Rp28,9 Triliun saat Pandemi, Ini Negara Tujuan Ekspor Sarang Burung Walet Indonesia Namun demikian, dengan harga yang lebih tinggi itu, secara khusus Cina juga mempersyaratkan ketentuan registasi bagi tempat pemroses sarang walet di samping pemenuhan persyaratan teknis. Kepala Barantan Ali Jamil menjelaskan, secara keseluruhan ada 23 negara tujuan ekspor lain bagi sarang burung walet RI, antara lain Australia, USA, Kanada, Hongkong, Singapore, Afrika Selatan dan lainnya. "Setiap negara tujuan memiliki protokol ekspor masing-masing dan kami selaku otoritas karantina mengawal persyaratan teknisnya," ujar Jamil, menegaskan. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
resiko bisnis sarang burung walet